Download this mp3 from Beemp3.com

BERITA TEKNOLGI

ilmuGRAFIS.com

Desain Grafis Indonesia

Indonesia Photography

Info Lomba dan Kompetisi Terbaru

Jumat, 25 Februari 2011

HEGEMONI PERADABAN BARAT




Buku ini menguraikan PERADABAN BARAT seperti mengupas bawang bombai, satu persatu siungnya dikupas dari luar. namun secara pasti menuju inti yang terdalam dan ternyata tidak ada apa-apanya.
Ada beberapa tema kunci di dalam buku ini, diantaranya kajian tentang aspek-asepek pembentukan PERADABAN BARAT, dari mana saja akarnya. Kemudian, proses apa saja yang membawa Barat yang tadinya menjajah kemana-mana atas nama Gereja lalu kini berubah menjadi Barat yang emoh pada hal-hal yang berbau agama.
Buku hasil penelitian ini berkonsentrasi pada simpul-simpul ketegangan antara peradaban Barat yang berada di puncak posisi dominan, dan peradaban Islam sebagai peradaban yang sedang paling cepat berkembang, baik dari segi jumlah warganya, maupun intensitas hubungannya dengan Barat
Penelitian ini berdsarkan fakta-fakta yang di kutip dengan sangat teliti dari berbagai sumber yang mencerminkan sejarah pemikiran dan kebudayaan Barat
Dari dahulu hingga sekarang, para pengamat non muslim dari seluruh dunia dan tentunya setiap lapis umat Islam “yang berfikir” , pasti senantiasa bertanya-tanya :
Kenapa agama Islam dan umatnya sering menjadi target Kolonialisme dan kritikan Barat berbanding agama dan umat lain dalam sejarah manusia? Tidak terdapat kritikan-kritikan Barat yang bertubi-tubi selama beratus-ratus tahun terhadap Ghautama Budha, Kung Fu Tse atau Lao Tse, berbanding kritikan yang di lempar keatas pribadi dan ajaran Nabi Muhammad Rosulullah SAW

semua telah dijawab dalam buku ini, muslimer berminat membaca, kalian bisa DOWNLOAD EBOOK nya gratis disini. klik
SEMOGA BERMANFAAT……JANGAN LUPA, SEBARKAN KEPADA YANG LAIN.

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

SOSIOLOGI DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Prof. DR.S.Nasution menyampaikan bahwa Sosiologi pendidikan ialah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
Menurut Nasution (1999:2-4) ada beberapa konsep tentang tujuan Sosiologi Pendidikan, antara lain sebagai berikut:
(1)   analisis proses sosiologi
(2)   analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat,
(3)   analisis intraksi social di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat,
(4)   alat kemajuan dan perkembangan social,
(5)   dasar untuk menentukan tujuan pendidikan,
(6)   sosiologi terapan, dan
(7)   latihan bagi petugas pendidikan.
Konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan di atas menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat dalam pendidikan merupakan sebuah proses sehingga pendidikan dapat dijadikan instrument oleh individu untuk dapat berintraksi secara tepat di komunitas dan masyarakatnya. Pada sisi yang lain, sosiologi pendidikan akan memberikan penjelasan yang relevan dengan kondisi kekinian masyarakat, sehingga setiap individu sebagai anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai fenomena yang muncul dalam masyarakatnya
Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya untuk mempercepat dan meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar dari upaya-upaya agar pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu sendiri. Secara universal tujuan dan fungsi pendidikan itu adalah memanusiakan manusia oleh manusia yang telah memanusia. Itulah sebabnya system pendidikan nasional menurut UUSPN No. 2 Tahun 1989 pasal 3 adalah “ untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujaun nasional”. Menurut fungsi tersebut jelas sekali bahwa pendidikan diselenggarakan adalan: (1) untuk mengembangkan kemampuan manusia Indonesia, (2) meningkatkan mutu kehidupan manusia Indonesia (3) meningkatkan martabat manusia Indonesia, (4) mewujudkan tujuan nasional melalui manusia-masusia Indonesia. Oleh karena itu pendidikan diselenggarakan untuk manusia Indonesia sehingga manusia Indonesia tersebut memiliki kemampuan mengembangkan diri, meningkatkan mutu kehidupan, meninggikan martabat dalam ragka mencapai tujuan nasional.
Upaya pencapaian tujuan nasional tersebut adalah untuk menciptakan masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat yang berperadaban yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang sadar akan hak dan kewajibannya, demokratis, bertanggungjawab, berdisiplin, menguasai sumber informasi dalam bidang iptek dan seni, budaya dan agama (Tilaar, 1999). Dengan demikian proses pendidikan yang berlangsung haruslah menciptakan arah yang segaris dengan upaya-upaya pencapaian masyarakat madani tersebut.
Menurut pandangan Nurcholis Majid mengemukakan bahwa masyarakat madani itu adalah masyarakat yang berindikasi seperti termaktub dalam piagam madinah pada zaman Rasulullah Muhammad SAW (Tilaar, 2000).
Saat ini kita mengalami perubahan yang begitu cepat dan drastis, sehingga terjadi perubahan nilai dan menciptakan perbedaan dalam melihat berbagai nilai yang berkembang dalam masyarakat. Menurut Langgulung (1993:389) “kelompok pertama melihat nilai-nilai lama mulai runtuh sedangkan nilai-nilai baru belum muncul untuk menggantikan yang lama, sedang kelompok kedua melihat keruntuhan nilali-nilai lama itu, tetapi dalam waktu yang bersamaan dapat melihat bagaimana nilai-nilai lama itu, menyelinap masuk kedalam nilai-nilai baru dan membantu menegakkannya”.
Perubahan nilai-nilai dalam masyarakat bukan berarti tidak terperhatikan oleh masyarakat. Namun dalam memperhatikan nilali-nilai yang berkembang tersebut, arah yang menjadi anutan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya tidaklah sama. Tidak semua masyarakat secara terarah memahami arah dan tujuan hidup secara benar. Arah dan tujuan yang benar menurut Mulkham (1993:195) adalah “secara garis besar arah dan tujuan hidup manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap. Tahap pertama, mengenai kebenaran, tahap kedua, memihak kepada kebenaran dan tahap terakhir adalah berbuat ikhsan secara dan secara individual maupun social yang terealisasi dalam laku ibadah” dalam hal ini adalah Pendidikan Agama Islam.
Sampai saat ini pendidikan dianggap dapat dijadikan sebagai sarana yang efektif dalam menyadarkan manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota komunitas dan masyarakat. Pendidikan akan mengembangkan kecerdasan dan penguasaan ilmu pengetahuan, pada sisi yang lain agama akan semakin popular dan terinternalisasi dalam diri setiap pemeluknya, jika diberikan melalui pendidikan. 

OKEZONE

LIPUTAN 6

ANTARA News

Education For our Country

ELBOW BLACK christologi

Solihin (Utjok) Weblog

Sinau Photoshop Gratis

Sinau Photoshop Gratis
Cekidot..yg mau sinau..:)
Libatkan nurani dalam membeli. Jangan beli ! produk-produk yang mendukung Israel, sangPenghancur Kemanusiaan.klik